Jin merupakan salah satu makhluk Allah yang bersifat gaib dalam arti ada namun tidak nampak dan harus kita yakini keberadaannya. sebagian orang merasa akan merasa sangat takut apabila terlintas dalam pikiran untuk melihat jin, namun sebagian lagi justru merasa penasaran dan tertarik ingin mencoba melihat seperti apa rupa asli dari jin. pertanyaannya bisakah kita benar-benar melihat jin?
Pada prinsipnya jin tidak bisa dilihat, sebagaimana perkataan Imam Qurthubi dalam menafsirkan QS Al-A'raf ayat 27, ia mengatakan bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa dalam ayat ini terdapat dalil bahwa jin tidak bisa dilihat. Begitu pula yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud seorang penulis yang memang bisa berinteraksi dengan jin. ia menyebutkan bahwa pada dasarnya manusia tidak bisa melihat jin kecuali dalam beberapa keadaan tertentu seperti ketika jinnya menampakan diri dalam bentuk yang bisa dilihat, atau dalam keadaan sihir, atau meminum air sihir, atau melalui kemauan jin itu sendiri untuk memperlihatkan diri, dan kondisi-kondisi tertentu yang disitu terpenuhi syarat agar jin itu bisa dilihat.
orang yang dalam keadaan pengaruh sihir atau terpengaruh air sihir bisa memberikan kemampuan kepada mata manusia diatas kemampuannya yang biasa sehingga bisa melihat jin. pengaruh sihir terhadap mata atau indera orang yang tersihir sangat hebat dan pada derajat yang sulit dibayangkan. kegoncangan yang begitu hebat pada susunan fisik orang yang tersihir inilah yang memberikan kekuatan kepada manusia untuk melihat, mendengar, dan memudahkan jin untuk mempengaruhinya. Namun hanya orang yang terpengaruhi sihir disertai penguasaan setan terhadap dirinya yang bisa memiliki kemampuan seperti itu, sehingga bila orang yang tidak dikuasai oleh setan tidak akan mengalami hal tersebut. semoga kita senantiasa dijauhkan dari kekufuran..
merupakan sesuatu yang sulit dilakuakan bagi jin untuk bisa memperlihatkan diri dalam bentuk sebenarnya, namun ada beberapa keadaan yang bisa membantu bagi jin ketika ingin menampakkan dirinya seperti perasaan takut pada dirinya manusia yang memang dikehendaki oleh setan atau jin.
oleh karena itu kemampuan jin untuk menampakkan diri selalu disertai syarat tersedianya kondisi-kondisi yang mendukung dan memudahkan ulahnya itu. Syarat yang paling pokok adalah: orang itu jauh dari zikir kepada Allah, lali meminta perlindungan-Nya, tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban, tidak bersuci. Dalam keadaan seperti itu, setan atau jin bisa berulang kali menampakkan diri kepadanya.
Pada dasarnya, kondisi manusia itu sendirilah yang mendorong jin untuk bisa memperlihatkan diri, khusunya kalau orang itu lemah iman, penakut, dan memperturutkan hawa nafsunya.
Sebab, para ulama dikalangan manusia, dalam hal-hal ilmu keislaman jauh lebih pandai dari pada ulama dari golongan jin.
(Diambil dari buku "dialog dengan jin muslim" terjemah dari kitab "hiwar shahafiy ma'a jinny Muslim")
Pada prinsipnya jin tidak bisa dilihat, sebagaimana perkataan Imam Qurthubi dalam menafsirkan QS Al-A'raf ayat 27, ia mengatakan bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa dalam ayat ini terdapat dalil bahwa jin tidak bisa dilihat. Begitu pula yang ditulis oleh Muhammad Isa Dawud seorang penulis yang memang bisa berinteraksi dengan jin. ia menyebutkan bahwa pada dasarnya manusia tidak bisa melihat jin kecuali dalam beberapa keadaan tertentu seperti ketika jinnya menampakan diri dalam bentuk yang bisa dilihat, atau dalam keadaan sihir, atau meminum air sihir, atau melalui kemauan jin itu sendiri untuk memperlihatkan diri, dan kondisi-kondisi tertentu yang disitu terpenuhi syarat agar jin itu bisa dilihat.
Melihat jin ketika ia menampakkan diri
Allah menganugrahkan kepada golongan jin suatu kemampuan untuk mengubah diri dalam berbagai bentuk. sebagaimana di sebutkan dalam Tafsir Al Qurthubi dalam menafsirkan QS Al Anfal ayat 48 bahwa ada iblis yang termasuk kategori jin bisa menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki yang memungkinkan ia bisa dilihat dan diajak berbicara, bahkan dia menggandeng tangan manusia dan mengikat perjanjian bersamanya. Dalam Shahih Muslim disebutkan adanya jin yang menampakkan diri dalam bentuk ular. hal tersebut menjadi bukti bahwa jin bisa terlihat bahakan berbicara dengan manusia namun dalam bentuk yang ia kehendaki bukan bentuk aslinya.Melihat jin lewat sihir atau dengan air sihir
sihir merupakan hal yang haram dilakukan bahkan termasuk kedalam dosa besar dan Nabi telah bersabda bahwa barang siapa yang melakukan sihir maka dia telah kafir.orang yang dalam keadaan pengaruh sihir atau terpengaruh air sihir bisa memberikan kemampuan kepada mata manusia diatas kemampuannya yang biasa sehingga bisa melihat jin. pengaruh sihir terhadap mata atau indera orang yang tersihir sangat hebat dan pada derajat yang sulit dibayangkan. kegoncangan yang begitu hebat pada susunan fisik orang yang tersihir inilah yang memberikan kekuatan kepada manusia untuk melihat, mendengar, dan memudahkan jin untuk mempengaruhinya. Namun hanya orang yang terpengaruhi sihir disertai penguasaan setan terhadap dirinya yang bisa memiliki kemampuan seperti itu, sehingga bila orang yang tidak dikuasai oleh setan tidak akan mengalami hal tersebut. semoga kita senantiasa dijauhkan dari kekufuran..
Melihat jin karena kemauan jin itu sendiri disertai adanya kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya hal itu
biasanya, jin tidak menampakkan diri kepada manusia karena kemauannya sendiri, kecuali ketika setan ingin menakut-nakutinya dan ingin mencelakakannya.merupakan sesuatu yang sulit dilakuakan bagi jin untuk bisa memperlihatkan diri dalam bentuk sebenarnya, namun ada beberapa keadaan yang bisa membantu bagi jin ketika ingin menampakkan dirinya seperti perasaan takut pada dirinya manusia yang memang dikehendaki oleh setan atau jin.
oleh karena itu kemampuan jin untuk menampakkan diri selalu disertai syarat tersedianya kondisi-kondisi yang mendukung dan memudahkan ulahnya itu. Syarat yang paling pokok adalah: orang itu jauh dari zikir kepada Allah, lali meminta perlindungan-Nya, tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban, tidak bersuci. Dalam keadaan seperti itu, setan atau jin bisa berulang kali menampakkan diri kepadanya.
Pada dasarnya, kondisi manusia itu sendirilah yang mendorong jin untuk bisa memperlihatkan diri, khusunya kalau orang itu lemah iman, penakut, dan memperturutkan hawa nafsunya.
Kondisi-kondisi lain
kondisi lainnya sebagian dari pengecualian yang sangat jarang terjadi bila orang yang melihat jin tersebut adalah bila jinnya adalah jin saleh, dan manusianya tergolonh wali Allah yang saleh pula. Biasanya ketika jin saleh itu menampakkan dirinya, dia hanya menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan masalah agama.Sebab, para ulama dikalangan manusia, dalam hal-hal ilmu keislaman jauh lebih pandai dari pada ulama dari golongan jin.
(Diambil dari buku "dialog dengan jin muslim" terjemah dari kitab "hiwar shahafiy ma'a jinny Muslim")
mohon koreksinya...
BalasHapus