Santri Zaman Now Sang Manusia Super
Saat ini, Seringkali santri hanya dianggap sebagai golongan orang yang terbelakang, baik dalam pengetahuan ataupun kemampuan. Sehingga banyak dari kalangan orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit daripada memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Bahkan keberadaan santri seringkali dipandang sebelah mata. Padahal apabila kita melihat sejarah, santri memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan Negara ini, sejak masa penjajahan hingga detik ini.
Ketika masa penjajahan santri-santri di Indonesia melakukan pemberontakan terhadap penjajah, terlebih di tanah jawa. Sebagaimana yang dilakukan oleh KH.Zaenal Mustafa bersama para santrinya di Tasikmalaya, dan juga pemberontakan-pemberontakan lainnya yang dilakukan oleh para Kiyai dan Santri, karena memang setiap Santri di didik untuk memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme, sebagaimana yang dikatakan oleh KH.Hasyim Asy’ari bahwa cinta tanah air merupakan sebagian dari iman.
Selain itu santri juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, dimana sekarang ini sebagaimana kita saksikan, Santri seringkali dilibatkan dalam setiap kegiatan kegiatan penting di masyarakat, dari mulai kehamilan, kelahiran, pernikahan, hingga kematian.
Santri tidak hanya berperan di bawah saja tetapi juga ikut berperan penting dalam berjalannya pemerintahan, tak bisa dipungkiri bahwa banyak santri yang ikut andil menduduki kursi pemerintahan dari mulai kepala daerah seperti Kabupaten Sumedang yang saat ini dipimpin oleh seorang Santri juga beberapa daerah lainnya di Indonesia. Bahkan Negara ini pun pernah dipimpin oleh seorang Santri, karena memang santri tidak hanya belajar masalah ibadah tetapi juga diajarkan untuk berorganisasi dan langsung mempraktekannya di lingkungan pesantren.
Hal itu menunjukan bahwa santri merupakan aset yang sangat berharga bagi Negara ini, karena santri dibutuhkan disemua lapisan. Namun, dengan berkembangnya zaman tentu mempengaruhi eksistensi santri itu sendiri. Dimana sekarang ini akan lebih berat bagi seorang anak untuk memiliki keinginan belajar di pondok pesantren di banding dengan zaman dulu.
Merupaka hal yang sangat sulit bagi seorang anak untuk rela meninggalkan keluarga, teman, juga kampung halamnnya dan pergi belajar di pondok pesantren. Bahkan dengan majunya teknologi, dimana anak zaman sekarang yang terbiasa dengan televisi, handphone, dan juga intenet harus berani meninggalkannya. Sebagaimana yang kita lihat dewasa ini handphone merupakan alat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan setiap individu walaupun hanya sesaat, dan untuk menjadi santri seorang anak harus rela berpisah dengan handphonenya hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, hal yang akan sangat sulit dilakukan oleh masyarakat saat ini walaupun terdapat beberapa Pesantren yang membolehkan hal tersebut namun tetap berada dalam peraturan. Dan semua itu untuk melatih mental para Santri agar lebih tangguh, mandiri, dan berani menghadapi tantangan hidup.
Karenanya beban yang harus dilakukan setiap santri sangatlah berat. Disamping akibat kemajuan teknologi yang mempengaruhi mental calon santri karena harus berani meninggalkan kebiasaannya yang tidak bisa dilakukan di pesantren juga harus mematuhi setiap peraturan yang diterapkan oleh pondok pesantren dari mulai bangun tidur hingga kembali tidur, seluruh waktunya senantiasa dalam peraturan yang apabila dilanggar akan mendapatkan hukuman secara langsung. Santri juga harus ikut berperan dalam kehidupan bermasyarakat ketika keluar dari pesantren, sehingga bisa menjadi manusia yang berguna baik bagi agama, masyarakat, juga Negara.
Oleh karena itu tentu santri saat ini berhak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Dan itu sudah mulai dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan di adakannya Hari Santri Nasional sebagai pengakuan eksistensi santri, dan juga beberarapa peraturan daerah terutama di Kabupaten Sumedang yang di buat untuk kebaikan para santri.
silahkan komentar untuk berbagi kritik dan saran
BalasHapus